Brebes – Perkembangan teknologi di SMP NURUL HAYAH semakin matang dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya
sistem-sistem pengelolaan di madrasah tersebut yang dikelola dengan digital dan
teknologi. Salah satunya adalah dengan mengadakan pemilihan ketua OSIS dengan
sistem e-Voting atau pemilihan secara elektronik pada Selasa (9/8).
Pemanfaatan teknologi di NURUL HAYAH sudah dimulai sejak berdirinya pondok
pesantren ini.
Kepala
SMP NURUL HAYAH, M. Fakri Islami Arif, yang akrab disapa Abi Fakri, dalam
konferensi pers mengatakan bahwa seluruh guru, tenaga kependidikan, pegawai dan
karyawan di lingkungan NURUL HAYAH harus peka dan melek akan teknologi. Oleh
sebab itulah, harapan kepala SMP adalah semua sistem yang ada di NURUL HAYAH, harus menggunakan sistem berbasis digital.
Pelaksanaan
e-Voting ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB. Tidak ada lagi bilik suara yang
terlihat, melainkan laptop yang sudah tersambung dengan jaringan internet.
Siswa hanya perlu login menggunakan akun HIMMAHApp dan memilih nama calon ketua
OSIS yang menurut mereka pantas.
Wakil
Kepala Bidang Kesiswaan, M. Shubhan Hudzaifa mengatakan, "Agenda ini adalah
agenda perdana, karena madrasah ini
baru berjalan 3 tahun. Akan tetapi, walau masih di usia yang sangat muda,
madrasah ini mampu bersaing dalam sistem pendidikan dan pemanfaatan
teknologi," ujarnya.
Tidak
hanya e-Voting yang menjadi sistem di NURUL HAYAH, tim IT yang terhimpun dalam NUHA i-Tech juga membuat aplikasi jejaring
sosial bernama HIMMAHApp. Aplikasi ini menjadi jawaban masyarakat yang
menginginkan aplikasi jejaringan sosial karya santri nusantara. HIMMAHApp juga
dijamin aman karena terenkripsi dan memiliki sistem keamanan yang standar.
Masyarakat bisa menikmati fitur panggilan suara/video, chatting, nonton film gratis dan berbagai fitur lainnya hanya cukup
dengan menginstal aplikasi HIMMAHApp di PlayStore dan mendaftar.
Dalam
rangka menggalakkan santri entrepreneur dan memiliki kemampuan teknologi yang
baik, Abi Fakri juga telah bekerjasama dengan BrightChamps, salah satu lembaga
kursus coding dan pemrograman dari MIT (Massachusetts Institute of
Technology, Cambridge, Amerika) yang bercabang di berbagai negara, termasuk
salah satunya adalah Indonesia. Target pencapaiannya adalah santri kelas 8 SMP mampu membuat aplikasi game sederhana yang nantinya bisa diunduh di
PlayStore.
Tentunya,
masyarakat tak perlu lagi menganggap bahwa lulusan pondok pesantren adalah
lulusan yang kuno dan konservatif karena tidak mempunyai kemampuan lain.
Karena, SMP NURUL HAYAH di bawah naungan Pondok Pesantren NURUL HAYAH menjadi jawaban bahwa santri NURUL HAYAH bisa bersaing di era yang sudah
erat dengan perkembangan teknologi. ^AF